The Art of Love #100thDayOurBlog -Eunhye Side- (Part 5)

THE ART OF LOVE

Author: Park Eunhye

Cast:

  • Park Eun Hye
  • Kim Tae Hyung a.k.a   V

Other:

  • Kim Hwa Yeon
  • Jung Yoon Hee
  • Cho Hyo Jin
  • Yoo Chang Hyun a.k.a  Ricky
  • Cho Kyu Hyun
  • Kim Taehyung’s ex girlfriend
  • Unknown little girl

Rating:  G

Genre:  Hurt, Comedy, Romance, Friendship

Length : Chapter

Annyeong readers^^

Berjumpa lagi di part 5!! Mian yaa.. author ngepostnya telat (lagi)

Jeongmal miahae nae readers!

Kondisi author lagi kurang enak sekarang, tapi author tetep berusaha yang terbaik buat readers..

Gimana? Suka ga sama FF nya? ini dalam rangka 100 hari Spicy Wings’ House.. dan ini murni hasil pemikiran kami berempat.

Semoga kalian suka ya..

Makasih buat yang udah like dan baca FF kami… #terharu

Hati-hati ada typo, guys..

No plagiat..

No bash..

But, like and comment ya…

Oke?

Happy Reading^^

Besok adalah acara launching SJ hotel dan magnae pabbo itu malah pergi jalan-jalan dengan namjachingunya, Kyuhyun. Bukan namjachingu sih, calon (?) habis mereka cocok. Kurestui mereka..

Aku pun ingin jalan-jalan juga sebenarnya… tapi aku masih memikirkan TaeTae. Akhir-akhir ini masa lalunya membuat kepala sekaligus dadaku sakit. Apa mungkin aku sudah terlalu jauh masuk kedalam kehidupan lamamu? Atau masa lalumu yang terus mengejarmu? Entahlah, aku tak tahu.

Kuputuskan untuk mengunjungi tempat spa yang juga berada di hotel ini. Kepala sakit, badan pegal, lelah, kurang tidur, kini bisa ku kurangi dengan treatment-treatment disini.

Tubuhku memang perlu refreshing…

2 jam kemudian treatmentku pun selesai. Sengja kupilih treatment yang paling lengkap agar tubuhku bisa rileks dengan maksimal.

Sungguh segar sekali rasanya! Spa tadi benar-benar luar biasa…

Kuraih ponselku dari dalam tas dan terkejut melihat ponselku penuh pemberitahuan..

5 missed call from TaeTae Alien

 

5 unread messages from TaeTae Alien

 

7 unread chats from TaeTae Alien

 

3 unread chats from Jimin oppa

Hiyaa! Ponselku banjir notifikasi!!

Kulihat satu persatu notifikasi yang ada.

Pesan-pesan yang dikirim oleh Taehyung berisi..

‘HyeHye… kau dimana?’

 

‘HyeHye?? Kau marah?’

 

‘Jawab telponku, HyeHye..’

 

‘Kau sedang buang air ya? Cepatlah! Balas pesanku sesegera mungkin ya kalau sudah..’

 

‘Kau masih tidur? Kalau iya, cepatlah bangun. Aku menunggumu di depan pintu kamarmu.’

 

‘Kau kencan dengan sunbae kesayanganmu itu ya?! Cepatlah kembali! Aku cemburu!’

‘Kau dimanaaa?? Aku sungguh merindukanmu! Kau tahu? Aku sakit sekarang. Aku terkena HyeHye sick. Cepatlah tunjukan wajahmu, HyeHye..’

 

Isi pesannya bodoh… haha.. tapi baru kutinggal beberapa jam saja kau sudah sebegitu rindunya ya? Baiklah.. aku akan segera menemuimu.. dasar bodoh..

Sekarang, pesan dari Jimin oppa..

‘Eunhye, kalau kau pulang,, bawakan aku oleh-oleh dari Jeju ya!’

 

‘Omong-omong, mawar di rumah sudah mekar! Bagus sekali! Sayang kau tidak ada disini.. mau ku kirimkan satu? Haha..’

 

‘pulanglah jika ada waktu ya, aku punya hadiah untukmu..’

Isi pesanku dengan Jimin oppa seperti layaknya oppa dan dongsaeng.. saling memberi kabar, saling memberi informasi, dan saling merindukan satu sama lain. Tidak ada yang spesial sebenarnya..

Aku akan kembali ke hotel dan menemui TaeTae , tapi aku masih harus menyelesaikan urusanku sedikit.

Hari sudah sore. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat..

Kini aku menyusuri lorong hotel tempat dimana kamarku berada.

TaeTae?? Dia… masih disana. Menungguku.

Aku menghampirinya yang tertidur sambil bersandar pada pintu kamarku. Aku duduk di sebelahnya. Kupandangi wajahnya yang begitu damai..

Saat bangun saja tampan, apalagi kalau tidur? Wajahnya bagaikan malaikat.

Ku sisir poni Taehyung yang sedikit menutupi wajahnya menggunakan jemariku lalu ku usap lembut pipinya.

“Aku menyayangimu, Tae…” lirihku.

Kudekatkan wajahku pada pipi Taehyung yang mudah ku jangkau..

Aku,ingin sekali mengecup pipimu…

Bolehkah?

Sudah sedikit lagi jarak dari permukaan bibirku menyentuh pipinya. Tapi tiba-tiba..

-Chu-

Yang ku kecup adalah… bibirnya…

Sebenarnya… aku belum menyentuh apapun.. tapi sepasang benda lembut milik Taehyung itu yang lebih dulu menghampiri milikku.

Kulihat ia terkikik geli melihat ekspresi wajahku yang tidak karuan..

“Hey, kau dari mana saja?? Aku menunggumu sejak pagi.” Tanya Taehyung kemudian mengusap pipiku lembut.

“Aku tadi.. aku pergi Spa tadi pagi,, lalu aku menyelesaikan beberapa urusanku. Tidak lama kok, setelah itu aku kembali. Mianhae membuatmu menunggu sampai tertidur disini.” Sesalku.

“Tidak lama? Dari terakhir kali aku meneleponmu, ini sudah sekitar 5 jam. 5 jam itu lama, HyeHye.”

“Selama itu kah? Huwaa! Maafkan aku…”

“Sudah, tidak apa-apa. Sekarang, apa yang mau kau lakukan?”

“Entahlah.. kau?”

“Rencanaku… aku ingin menemanimu kemanapun.”

“Kau ini bisa saja… “ ucapku malu-malu

“Appa! “ jerit seorang anak kecil kemudian berlari dan memeluk Taehyung.

Appa? Anak ini memanggil Taehyung dengan sebutan ‘Appa’? Aku salah dengar kan?

Kulihat Taehyung tidak terkejut sama sekali. Apa dia mengenal anak ini?

Jangan-jangan….

“Hey,, kau ini anak siapa?? Kau datang dari mana?” Tanya Taehyung.

“Appa….” rengek anak itu. Aku hanya memandangi mereka berdua heran.

Mungkin kalau orang lain melihat ini, mereka pasti akan mengira kami adalah sebuah keluarga yang bahagia.

…Mungkin…..

“Aku ini bukanlah appamu, anak manis. Sudah, kembali pada eommamu…” ucap Taehyung lembut. Anak itu tersenyum kemudian segera berlari meninggalkan kami berdua.

Kini aku terus menatap Taehyung yang tengah tersenyum manis.

Tae..

Kau menyukai anak-anak ya?

Aku senang kau menyukai anak-anak…

Karena kau mungkin akan menyayangi anak kita nanti…

“HyeHye….” panggil Taehyung. Aku tersentak kaget dan hanya menatapnya.

“Aku ingin….” ia menggantungkan kalimatnya kemudian ia meraih tanganku.

Kulihat ia menatapku dengan tatapan yang sulit kuartikan..

“……. ingin berdiri. Bantu aku berdiri.. jebal.. punggungku sakit karena dari tadi tertidur disini.” Lanjutnya. Huh! Kukira ada apa..

Aku membantunya berdiri kemudian membantunya berjalan menuju kamarnya.

Ohhh benar! Aku harus segera membereskan dekorasi ballroom, membuat pidato sambutan, dan yang penting,, Mandi!

Setelah membantu Taehyung duduk di atas kasurnya, aku segera berpamitan dan meninggalkan kamarnya kemudian mandi.

-***-

“Ya, letakan karpetnya disini.. iya, benar disitu. Bunganya pindahkan ke sana.. warnanya tidak sesuai, cepat pindahkan! Apa berat? Mari kubantu…. Tunggu! Letakkan podiumnya disana. Tidak, kurang ke tengah, pindahkan sedikit ke kanan.. ya, bagus!”

Aku membantu pekerja untuk mendekorasi ballroom. Taehyung? Dia ingin membantu sebenarnya, hanya saja kularang sampai sakit di punggungnya membaik. Untungnya Harim membantuku juga.

Lukisan-lukisan ini bagus ya? Tentu saja, itu semua dibuat oleh Taehyung. Dia memang hebat!

Tak terasa aku mendekorasi hingga malam.. cukup larut, hanya sampai pukul 10 malam. Tapi tidak sepenuhnya mendekorasi karena sisa waktunya kugunakan untuk menyusun pidato. Gara-gara menjadi tamu resmi, aku jadi harus membuat pidato. Aku ini tak pandai berkata-kata.. tapi tak apa, setidaknya namaku bisa menjadi lebih terkenal.. sedikit..

“HyeHye! Buka mulutmu.. Aaaa~” perintah Taehyung tiba-tiba ketika aku sedang sibuk menulis pidato. Ia memasukan sesendok nasi beserta lauk-pauk kedalam mulutku. Aku hanya melongo menatapnya.

“Kau sejak tadi belum makan. Ini sudah larut, besok ada acara penting dan kau tidak boleh sakit.” Tegurnya.

Benar juga, sedari tadi aku hanya sibuk bekerja sampai lupa untuk makan. Ternyata dia perhatian.. sungguh perhatian. Tapi, bukankah dia dari tadi di kamarnya?”

“Sudah? Ayo Aaa~” perintah Taehyung lagi.

“Aaah.. sudah letakkan, aku bisa makan sendiri Tae. Lebih baik kau kembali ke kamarmu dan beristirahatlah.”

“ANDWAE! Aku yakin kau tidak akan melanjutkan makanmu. Itu membuatku tidak bisa beristirahat karena terus khawatir akan dirimu. Sudah, lanjutkan pekerjaanmu.. aku suapi saja..”

“Tapi Tae..”

“Uh-uh! Jangan protes! Aaa~”

Dia.. cukup keras kepala juga.. mau bagaimana lagi.. meskipun sedikit malu karena disuapi TaeTae di tempat umum begini, tapi aku senang karena ia peduli dan sayang padaku.

Kami berjalan menyusuri koridor hotel. Kira-kira sekarang sudah pukul 11 malam. Sudah terlalu larut.

“Selamat malam HyeHye.. semoga tidurmu nyenyak malam ini..” ucap TaeTae sebelum akhirnya kami berpisah menuju kamar masing-masing.

“Ne. kau juga..”

“Mimpikan aku ya? Saranghae..”

“You too.. Saranghae..”

-***-

Huaahh… lelahnya!!! Tidur larut membuatku bangun terlambat saking pulasnya aku tidur.

Drrtt…Drrttt…

Ah, ChangChang sunbae..

“Yeobo-“

“EunEun pabbo! Bersabarlah,, kau akan melihat dia!”

“Nugu?”

“Pujaan hatiku!”

“Oooh.. artis itu?”

“Yak! Berhentilah memanggilnya ‘artis itu’ dia juga mempunyai nama!”

“Eoh? Kalau begitu kenapa kau tidak pernah memberi tahuku namanya?”

“Itu karena kau tidak pernah bertanya.. pabbo!”

“Iya juga… kalau begitu, beritahu aku siapa nama yeoja itu…”

“Baiklah… apa kau penasaran?”

“Ne.”

“Apa kau ingin tahu?”

“Ne!”

“Apa kau sungguh ingin tahu?”

“Ne!!”

“Benarkah?”

“Yaish!! Jinjja!!! Cepat beritahu aku!! Kau ingin menguji kesabaranku, sunbae?!”

“Ahaha!! Arraseo.. kau ini galak sekali..”

“………”

“iya.. iyaaaa! Aku beritahu.. namanya ada-“

“Oh, sunbae.. nanti kutelepon lagi.. Annyeong.”

-Tut!-

Sebenarnya aku sengaja menghentikan pembicaraanku dengan ChangChang sunbae. Tidak akan seru jika aku tahu sekarang.. lebih baik aku cari tahu sendiri siapa yeoja itu. Lag pula mereka akan berduet kan? Pasti mudah mengenali yeoja itu.. Haaa! Kau sekarang tidak pabbo lagi Eunhye! Kau cerdas!

-Knock Knock-

Pintu kamarku ku ketuk. Siapa ya yang mengetuk pintu?

Ku lihat keluar melalui lubang yang berada pada badan pintu dan yang kulihat adalah….

..NOTHING!

Tidak ada apapun  atau siapapun di luar sana. Akh, mungkin orang iseng..

-Knock Knock-

Lagi-lagi pintu kamarku diketuk.. siapa sih? Kurang kerjaan sekali dia.. tanpa melihat lebih dulu, aku segera membuka pintu dan yang sejak tadi mengetuk pintu adalah…

“Ahjumma!”

Anak kecil yang kemarin?! Mau apa dia kemari???

“Uh.. eum… a-ada apa anak manis?” tanyaku canggung.

“Appa!”

“Appa?”

“Appa dimana??”

“Appamu? Aku tidak tahu…. kau kan anaknya..”

“Huaaaa!!!!!! Appa!!! Aku ingin Appa!!” tangis anak itupun pecah seketika.

Hiyaaa!!! Apa-apaan anak ini?? Aku memang tidak tahu dimana Appanya… haduh..

“Ssst… uljima.. uljima ne? Jangan menangis lagi.. sudah yaa…. Ahjumma belikan es krim nanti.. sudah yaa… uljima….” bujukku. Anak itu tetap saja menangis. Aku harus bagaimana?

-Kreek-

Pintu kamar di sebelahku dibuka.. dan yang terjadi adalah..

Anak itu berhenti menangis setelah melihat siapa yang membuka pintu.

“Appa!” Jerit anak itu.

“Eoh? Annyeong..” sapa Taehyung kemudian mengelus kepala anak itu.

Aku heran, mengapa anak itu senang sekali mengecap TaeTaeku ini sebagai appanya.. dia itu belum memiliki momongan tahu! Seenaknya saja.. ini salah satu alasan mengapa aku membenci anak kecil.

“HyeHye… mengapa dia menangis tadi?”

“Molla. Tiba-tiba saja dia begitu.”

Taehyung menggendong anak itu kemudian tersenyum padanya. Sungguh kelakuan ini tidak bisa dibiarkan! Berbagai macam pemikiran muncul dalam benakku tapi yang paling mendominasi adalah…

Bagaimana kalau itu memang anak dari Taehyung?

“Mengapa kau menangis?” tanya Taehyung pada anak itu.

“Aku mencari appa. Tapi ahjumma ini tidak mau memberi tahu.” anak itu menunjukku lalu mengeratkan pelukannya pada Taehyung.

Sungguh anak ini menyebalkan sekali.. masih kecil saja sudah menyebalkan bagamana kalau dewasa nanti? Dia pasti akan menjadi yeoja murahan..

“Aku memang tidak tahu dimana appanya..” Aku membela diri.

“Bohong! Ahjumma itu bohong buktinya, ahjumma itu menyembunyikan appa dikamar sebelahnya.” Bantah gadis kecil itu.

Hiiyyaaaa!!! Anak ini ingin sekali kubunuh!!!

“Kau tidak boleh begitu…. itu tidak sopan. Jadi maksudmu, aku ini appamu?”

Gadis itu mengangguk.

“Kalau begitu, jika aku appamu maka dia adalah eommamu.”

“Eomma?”

“Ne. Ayo minta maaf dulu pada eomma karena sudah tidak sopan tadi.” Perintah Taehyung.

Tae… kau ternyata masih sempat memikirkan aku ya?? Aku sungguh terharu kau memintanya memanggilku dengan sebutan eomma.. tapi sayangnya aku tidak sudi dipanggil begitu oleh gadis kecil yang genit seperti dia. Lagi pula, ia mana mau memanggilku begitu.

Gadis itu sempat terdiam sesaat lau ia mulai membuka mulutnya..

“Eo..eo…eom…eommm…eomm..ahjumma mianhamnida!” ucapnya cepat. Benar kan dia tidak akan mau memanggilku begitu. Baguslah.

“Kau harus memanggil-“

“Tidak apa-apa, Tae.. aku memang bukan eommanya. Sudahlah Tae, turunkan dia mungkin sudah saatnya dia kembali pada orang tuanya.” Ucapku.

Taehyung mengangguk kemudian menurunkan anak itu.. anak itu segera berlari menjauh kemudian menghilang dari pandangan kami. Huft, hampir saja aku kehilangan kesabaran..

“Tae, kau bersiap-siaplah.. acara launching dimulai 8 jam lagi. Aku ingin kau terlihat keren, jadi bersiaplah.” Saranku lalu segera berbalik masuk kedalam kamarku.

Tapi sebelum aku benar-benar masuk ke dalam kamar, Taehyung menarikku lalu mendekapku erat. Kemudian ia mengecupi leherku tanpa berhenti. Setelah bosan dengan tempat itu dia ganti mengecupi permukaan bibirku. Awalnya hanya mengecup, lama-lama ia menjilati permukaan bibirku dan menyesapnya sesekali. Ini menjadi ciuman yang basah. Aku tidak mengerti mengapa kelakuannya seperti ini.. ini terkesan…. agresif?

Tiba-tiba Taehyung menghentikan aksinya. Kemudian ia segera memalingkan wajahnya dariku.

“Mianhae aku tidak bermaksud.. aku.. ini diluar kendaliku.. untung saja belum jauh.. masuklah, persiapkan dirimu. Aku akan menunjukan sesuatu padamu ketika pesta persahabatan. Siapkan dirimu dan juga mentalmu.” Ucapnya kemudian masuk ke kamarnya.

Mengapa… dia jadi aneh?

Mempersiapkan diri itu oke, tapi mempersiapkan mental? Untuk apa?  Memangnya kejutan darinya sebegitu luar biasa? Hm.. aku jadi ingin tahu.. mungkinkah itu satu truk mawar putih? Kuharap iya.. hihi..

Aku tengah bersiap-siap untuk menghadiri acara formal itu. Launching SJ Hotel yang ku design kan. Aku sugguh gugup karena aku akan berpidato. Ini bukanlah sembarang berpidato. Bukan juga seperti berpidato di depan teman-teman ketika masa sekolah. Ini adalah acara penting. Aku harus berpidato dihadapan ratusan tamu undangan, para pimpinan perusahaan, dan juga orang-orang penting lainnya… sungguh, ini luar biasa!

Aku mengenakan dress putih selutut tanpa lengan, lalu kupakai lagi blezzer hitam untuk menambah kesan formal. Untuk rambutku, ku ikat ekor kuda. Aku hanya berusaha tidak menghilangkan kesan formal dalam penampilanku mengingat aku harus berpidato di hadapan kalangan atas.

Sekarang sudah pukul 6 malam. 1 jam lagi acara akan dimulai.

Kulangkahkan kakiku menuju lift. Sungguh, aku gugup sekali karena aku berpidato tidak lama setelah acara dimulai.

“Waeyo? Kau terlihat sangat gugup.” Tanya Taehyung yang sejak tadi mengikutiku dari belakang.

“Hmm.. Aku gugup sekali Tae… detak jantungku begitu abnormal… bagaimana kalau aku salah kata? Bagaimana kalau aku lupa materi pidatoku? Bagaimana kalau melakukan hal yang konyol? Bagaimana kal-“

-Chu-

Taehyung mengecup bibirku sekilas dan itu membuatku terdiam seketika. Namja itu kini malah tersenyum. Apa mungkin ini yang ingin dia tunjukan?

“Bukan ini yang akan kutunjukan.” Ucapnya santai.

“Eh?” ucapannya menjawab pertanyaan di benakku. Chemistry kita cukup kuat rupanya..

“Aku hanya ingin tahu apa detak jantungmu juga akan abnormal ketika kucium..”

Benar-benar datar… ekspresinya sungguh datar!

“Mwo?”

“Lagipula kau ini berisik sekali. Tindakan ku tadi hanya untuk mengurangi kegugupanmu.”

Apa yang dia bilang? Justru tindakannya membuatku akan mati seketika. Bagaimana jika jantungku meledak akibat berdetak terlalu kencang? Itu mati konyol namanya. Mati hanya karena dicum oleh namjachingunya sendiri. Benar-benar konyol!

Sampailah kami di ballroom. Ketika kami hendak memasuki ballroom, tiba-tiba seorang namja meneriaki namaku dan juga Taehyung..

“Neo! Pabbo dan V!” kami menoleh ke sumber suara dan yang kami dapati adalah..

“ChangChang sunbae!” seruku.

“Annyeong.. kalian serasi… hahah..”

“Kau juga nampak hebat, Ricky-ssi.” Sahut Taehyung.

“Aigoo.. uri EunEun cantik sekali hari ini… kemari, sunbae peluk dulu.”

Tiba-tiba Taehyung memeluku..

“Tidak akan ku biarkan itu terjadi Ricky-ssi.”

“Aku.. tahu. Aku hanya bercanda.. kajja. Aku sudah tidak sabar ingin sekali berkolaborasi bersamanya… hiyaa! Palli!”

Kami bertiga memasuki ballroom. Kata-kata yang pertama kali kami lontarkan adalah.. ‘WHOA’

Sungguh ini merupakan pesta high class.. mewah dan sungguh luar biasa. Aku tidak menyangka hasil dekorasiku dibantu pekerja lainnya bisa nampak semewah ini.. aku tak percaya.. tolong siapapun cubit aku..

Hwayeon ada dimana ya? Hyojin juga tidak terlihat sama sekali. Aku harus menjari mereka dimana?? Melihat jalan saja tidak bisa karena tempat ini penuh dengan tamu-tamu undangan.

Yaiishh! Mereka ada dimana sih??

Aku, Taehyung dan juga ChangChang sunbae menoleh ke arah pintu ballroom. Keributan apa yang tercipta disana? Meskipun tidak dapat melihat dengan jelas, aku masih bisa mendengar keributan yang terjadi di sana..

“Eo?” Akhirnya aku menemukan Hwayeon tengah duduk sendiri.. Ada apa dengannya kali ini?

Aku hendak menghampiri Hwayeon, namun ia pergi… sepertinya untuk melaksanakan acara serah terima..

Aigoo! Sudah acara serah terima lagi?! Itu berarti aku harus bersiap-siap!

“Hadirin sekalian, sekarang mari kita dengarkan pidato sambutan dari designer hotel ini, Park Eunhye! Untuk nona Park, saya persilahkan waktu dan tempatnya..”

Sambut sang event oranizer. Aku pun melangkah naik ke atas panggung.. ku tatap wajah-wajah pemilik dompet tebal di seluruh penjuru ruangan ini dan akhirnya aku terfokus menatap 1 namja. Namja yang kucintai, Kim Taehyung. Namja itu sekarang tengah memberikan sebuah senyuman semangat untukku.

Ini aneh, rasanya semua ketakutanku senantiasa sirna tatkala memandangnya…

“Annyeong haseyo, hadirin semua……….”

*Skip Time*

“……. Kamshahamnida.”

Riuh tepuk tangan tamu undangan memenuhi ballroom ini. Aku jadi lega sekarang. Ketakutanku berhasil kulalui.. ini berkat dia..

“HyeHye!! Kau hebat! Pidatomu bagus dan juga lancar!” Puji Taehyung saat aku sudah kembali menemuinya.

“Tidak juga.. sebenarnya aku sungguh gugup tadi. Tapi entah mengapa tiba-tiba semuanya itu hilang ketika aku berada di depan sana dan menatap…..”

“Benar kan? Kalau sudah menatap banyak orang, kau pasti akan lebih baik.” Potong Taehyung cepat. Aish! Namja ini bodoh atau apa sih?

“Justru itu membuatku tambah gugup! Aku belum selesai bicara, kau sudah memotongnya…yang aku tatap sedari tadi itu adalah KAU!”

Dia hanya melongo. Kemudian..

-Chu-

Dia mengecup keningku…

Tunggu, dia mengecupku?! Ditengah kerumunan orang banyak?! Omona! Aku malu sekali.. kerasakan wajahku kini memanas. Pasti wajahku sudah merah, semerah kuah Tom Yum Gong..

“Persiapkan dirimu, ne? Aku punya kejutan luar biasa untukmu.” Ucapnya.

Apa kejutannya ya? Aku penasaran..

Acara berlangsung sukses! Kini saatnya Pesta Persahabatan dimulai! Aku sungguh menantikan saat-saat ini begitupun juga dengan Taehyung.

“Ayo ayo, sekarang semua yeoja berbaris menyamping disebelah kananku, dan para namja berbaris berhadapan dengan para yeoja di samping kiriku. Ayo ayo.”

Ucap MC tiba-tiba..

Aku berada di seberang Taehyung sekarang. Di kiri ku ada Hwayeon dan disebelahnya ada Hyojin. Hyojin dengan siapa ya? Aku tidak bisa melihatnya karena terhalang tubuh Kyuhyun. Haish..

“Oke, sekarang kita akan bermain game!!! kiss competition. Oke, jadi nanti, lampu akan dimatikan, dan semua orang wajib mencari seorang pasangan kalian masing-masing untuk dicium dalam keadaan gelap gulita. Oke? Mengerti semuanya? Pada aba-aba ke-3. 1…2…3…“ seru MC itu.

Dan dalam sekejap suasana menjadi gelap gulita. Aku tak bisa melihat apapun. Hanya jeritan-jeritan yang kudengar..

“Kau dimana?!” Itu… Suara Taehyung!

“Disini!” Seruku.

“Gotcha!” desis seorang namja setelah berhasil meraih tanganku. Aku tak tahu dia siapa, tapi kuharap itu TaeTae.

Namun tiba-tiba saja seseorang menabrak kami dan membuat kami terlepas. Ha~ jika tadi gagal, berarti dia bukan Taehyung. Taehyung pasti akan menggenggamku erat.

Lampu telah menyala kembali. Aku melihat para namja yang tengah mencium pasangannya.. tapi aku? Aku hanya memandangi mereka..

Aku melihat Hwayeon dengan Kyuhyun. Dasar pasangan iblis..

Aku melihat Hyojin dengan namjanya yang tidak ku ketahui..

Lalu aku melihat pasangan yang seharusnya tidak terdaftar…

….Kim Taehyung dengan yeoja lain….

Dan aku melihat namjachinguku berciuman dengan yeoja lain tepat di hadapanku. Sungguh… ini benar-benar terjadi di depan kedua mataku. Mereka bahkan terlihat begitu mesra.

Taehyung melepas ciumannya dengan yeoja itu..

MWO?!

Yeoja itu adalah yeoja yang dipantai waktu itu.. mantan Taehyung.

Yeoja murahan yang tidak tahu diri!

Hooh… sekarang bisa ku simpulkan..

Taehyung sering menelepon seorang yeoja yang kuketahui bernama ‘Yooni’. Percakapan terakhir, Taehyung nampak mengkhawatirkannya. Percakapan itu terjadi setelah ia bertemu Yeoja kotor ini. Itu berarti selama ini Taehyung masih berhubungan dengan mantannya itu yang bernama Yooni. Dan mereka sekarang bermesraan dihadapanku. Bagus!

“Teruskan saja.. untuk apa berhenti?! “ Seruku pada Taehyung dan yeoja itu.

Mereka segera menoleh padaku terutama Taehyung. Ia nampak begitu terkejut.

“Ani.. HyeHye.. aku bisa-“

“Bisa apa? Menduakan aku? Membohongiku? Mempermainkan aku? Jadi kau menjadikanku sebagai pelampiasanmu? Begitu? Huh! Terimakasih Tae.. terimakasih sekali..”

Aku melangkah pergi meninggalkan mereka. Kulihat yeoja keparat itu tersenyum penuh kemenangan.

“Yak! Eunhye! Dengarkan dulu!” Cegah Taehyung. Aku menepis lengannya yang mencengkeram tanganku. Aku menatapnya.. menatap kedua mata namja yang telah melukai hatiku ini. tanpa terasa, air mataku mengalir dan membuat mataku yang semua begitu cerah kini nampak sembab dan bengkak. Taehyung menatapku panik. Untuk sesaat, kami saling bertatapan sampai akhirnya yeoja sialan itu datang memeluk Taehyung dari belakang. Membuatku sadar bahwa aku harus pergi. Aku tidak boleh mengganggu acara mereka kan?

“Terimakasih atas kejutanmu hari ini, Tae…” aku melepas genggamanya kemudian segera berlari menjauh.

Katanya, ia takut jika aku meninggalkannya tapi apa sekarang? Dia yang meninggalkanku. Dia yang melukaiku.

Katanya, ia akan selalu ada disisiku. Tapi? Dia berada di sisi yeoja lain. Dia berselingkuh dihadapanku.

Sungguh…..

AKU MEMBENCIMU KIM TAE HYUNG!

Dengarlah itu baik-baik…..

…..Chagi….

Aku mengasingkan diriku. Aku butuh ChangChang sunbae… Kau ada dimana?? Aku membutuhkanmu, sunbae… Hatiku terasa sungguh pedih… benar-benar pedih… Kau dimana? Apa kau sedang bersiap-siap? Jika ya, hiburlah hoobaemu ini dengan alunan pianomu yang mengagumkan itu…

Benar saja… sekarang aku bisa melihat ChangChang sunbae berada di atas panggung sayangnya aku tidak bisa melihat yeoja yang bernyanyi itu, padahal dia adalah yeoja yang disukai sunbae! Aihh sial! Hanya saja… suara penyanyi itu aku seperti mengenalinya…  Hm..

Aku diam.

Diiringi oleh musik bernuansa romantis, dan juga disuguhi pemandangan pasangan-pasangan muda yang tengah menyalurkan perasaan cinta mereka satu sama lain.

Ditengah-tengah  kebahagian orang-orang itu dari kejauhan aku melihat….

Taehyung!

Aku sebisa mungkin membuat diriku agar tidak dikenalinya. Ia tampak mencari seseorang. Apa ia mencariku? Apa ia datang untuk meminta maaf? Apa dia….

Tidak.. dia tidak datang mencariku. Dia mencari gadis kecil yang genit itu. Taehyung menggandeng tangan gadis kecil itu dan membawanya pada…. What? Yeoja mantannya?! Apa gadis kecil itu adalah anak dari mantannya Taehyung? Jika ya, berarti aku….

Aku memacari sesorang yang sudah berkeluarga?!

Oomona! Apa yang sebenarnya terjadi? Aku tidak mengerti….

Taehyung….

Aku ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sini…

Aku ingin tahu bagaimana bisa kau di panggil ‘appa’ oleh gadis kecil itu..

Aku ingin tahu apa hubunganmu dengan yeoja bernama Yoonie itu..

Aku ingin tahu mengapa kau terlihat begitu tidak peduli padaku sekarang?

Kenapa Tae??

Aku gila karena hadirmu dihidupku.. dan sekarang kau ingin membuatku gila karena kau mencampakanku?

Kau bahkan tidak mencariku…..

Kau ini sungguh……  KEJAM!

Penampilan ChangChang sunbae dan yeoja artis itu berakhir. Wah… penampilan mereka keren sekali.. musik yang mereka ciptakan mengalun manis di pendengaranku. Aku suka itu! Setidaknya, itu bisa menghiburku sedikit..

“EunEun pabbo!” seru ChangChang sunbae setelah turun dari panggung. “Ini untukmu! Kau adalah orang yang spesial untukku!” lanjutnya sambil memberiku sebucket mawar berwarna kuning sebagai lambang persahabatan.

“Gomawo sunbae…”

“Pidatomu tadi hebat.. kau memang hoobaeku yang yang paling spesial! Aku bangga padamu.”

“Aku terharu… gomawo. Sunbae bisa saja.. Oh iya, yeoja yang bersamamu tadi itu namanya siapa?”

“Oh dia itu… Eh? Apa yang terjadi dengan matamu?”

”Ah! Ani. Mungkin ini karena aku kurang tidur.. aku sugguh lelah.. lebih baik aku pergi sekarang. Annyeong.”

Tidak.. ChangChnag sunbae tidak boleh tahu apa yang terjadi padaku…

-***-

Akhirnya. Kami berada di pesawat. Seoul… aku merindukanmu!!

Kuputuskan untuk kembali ke Seoul menggunakan pesawat bersama Hyojin, dan pasangan iblis ini.

Aku tidak kembali bersama Taehyung karena kalian juga tahu masalahnya bukan? Aku tidak ingin terlarut dalam kesedihan.

Meski tidak ingin sedih, tapi sepertinya wajahku menunjukan bahwa aku sungguh sangat sengsara ya? Apa seperti itu? Apa separah itu sampai-sampai penumpang lain menatapku ngeri??

Ah, Hyojin…. dia juga menekuk wajahnya.. ada apa ya? Perihal managernya lagi? Kenapa dia tidak cerita? Mungkin ia masih kesal..

Sepertinya.. sedari tadi aku bertanya dan menjawabnya sendiri… mungkin aku mengalami tekanan batin sekarang…

“HwaYeon!” Seru Yoonhee saat kami sampai di bandara.

Ah, sudah sampai ya? Apa boleh kucium tanah ini? Aku merindukan tanah ini….

Hwayeon menoleh dan melambaikan tangannya.

“Kajja eonni.” Ajak Hwayeon kemudian berlari mendahului kami. Aku dan Hyojin.

Tumben sekali Hyojin tidak berbicara padaku.. padahal ia adalah orang yang paling sering berbicara denganku entah apapun topiknya.

Hyojin..

Kau ini kenapa?

-TBC-

2 thoughts on “The Art of Love #100thDayOurBlog -Eunhye Side- (Part 5)

Leave a Reply Here